PENGANGGURAN HARI INI

1 0
Read Time:1 Minute, 16 Second

Oleh : Asri Dewanto

Tingkat pengangguran di Indonesia terus menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya pembangunan ekonomi. Meskipun pemerintah telah mencatat kemajuan dalam sektor investasi dan pembangunan infrastruktur, data terbaru menunjukkan masih adanya jutaan masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan, terutama dari kalangan usia produktif
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2024 tercatat sebesar 5,5%, atau lebih dari 8 juta orang, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini memang menunjukkan penurunan dibandingkan masa pandemi, tetapi masih jauh dari target yang diharapkan pemerintah.

Tingkat pengangguran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, ketimpangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja. Dengan pertumbuhan populasi usia produktif, sektor-sektor tertentu belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal. Kedua, peningkatan keterampilan (upskilling) dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Banyak lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi yang dinilai tidak siap untuk memenuhi persyaratan pasar kerja, terutama untuk posisi yang membutuhkan keterampilan khusus.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menekan angka pengangguran. Salah satunya adalah program Kartu Prakerja, yang menyediakan pelatihan bagi jutaan pekerja dan pencari kerja. Meski program ini mendapat sambutan positif, efektivitasnya masih menjadi perdebatan, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Dalam menghadapi masa depan, mengatasi pengangguran di Indonesia memerlukan pendekatan multidimensi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Solusi yang dapat ditawarkan diantaranya reformasi kebijakan tenaga kerja, meningkatkan investasi teknologi dan ekonomi kreatif, memperbaiki sistem pendidikan, mendorong sektor-sektor padat karya serta mendorong pemberdayaan kewirausahaan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa setiap solusi dilakukan secara konsisten, inklusif, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %