Read Time:2 Minute, 55 Second
Jakarta, ibukotanews.com. — Konstelasi politik Jakarta semakin memanas, adu gagasan, kampanye, dan strategi dalam memenangkan hati pemilih terus dilakukan. Ketiga pasangan calon, dari M. Ridwan Kamil – Suswono, Dharma Pongrekun Kun Wardana Abyoto, dan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) telah melakukan kampanye selama kurang lebih dua bulan. Belakangan para publik figur juga turun gunung untuk memenangkan kandidat jagoannya masing-masing. Pilkada Jakarta menarik perhatian pemilih tidak hanya bagi warga Jakarta, namun menjadi sorotan pemilih secara nasional.
Dalam hasil survey yang diluncurkan Poltracking Indonesia malam ini, terdapat tiga potensi hasil Pilkada Jakarta. Pertama, Pilkada Jakarta potensial akan berlangsung dua putaran, pasangan M Ridwan Kamil – Suswono unggul di putaran pertama. Kedua, Pilkada Jakarta potensial akan berlangsung dua putaran, pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) unggul di putaran pertama. Ketiga, pasangan M Ridwan Kamil – Suswono sedikit lebih berpeluang dibandingkan pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
Survey yang dilakukan dengan dana survei berasal dari dana internal Poltracking Indonesia merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada 16 – 22 November 2024. Partisipasi pemilih dan konstelasi isu yang terjadi setelahnya akan ikut mempengaruhi hasil akhir dari perolehan suara masing-masing pasangan calon pada 27 November 2024.
Survei dilakukan berbasis aplikasi (digitalize). Keunggulan survei berbasis aplikasi, yaitu , paperless yakni proses pengumpulan data tidak menggunakan kuesioner fisik. Selanjutnya model online offline mode, yakni aplikasi dapat digunakan di daerah yang memiliki jaringan internet dan tanpa jaringan internet. Juga pseudo random, yakni aplikasi mengacak otomatis RT, KK, hingga responden terpilih dan surveyor cukup menginput data yang dibutuhkan. Faktor geolocation tracking, yakni lokasi pengiriman data dari aplikasi dapat terekam dengan jelas latitude dan longitude titik lokasi pengambilan data responden. Dan realtime entry, yakni setiap hasil wawancara terekam pada dashboard dan dapat dipantau secara langsung. Keenam, hybrid verification, yakni item verifikasi gelocation, durasi wawancara, dan konsistensi jawaban responden berjalan secara otomatis sedangkan verifikasi foto dan telepon diverifikasi secara manual oleh verifikator.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta. Hasil temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut: Pertama. Pada simulasi Surat Suara pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta, pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono memperoleh angka elektabilitas (43.3%), diikuti pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) (40.6%) dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto (4.5%). Pemilih yang merespons tidak tahu/tidak jawab atau undecided voters (11.6%). Dari data ini Pilkada Jakarta cukup kompetitif antara dua pasangan calon M. Ridwan Kamil – Suswono dan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) hanya selisih 2.7%. M. Ridwan Kamil – Suswono unggul tipis namun masih di dalam rentang Margin of Error (MoE) +- 3.1%.
Kedua. Predictive model menggunakan metode klasifikasi SMOTE Random Forest pada undecided voters (11.6%), untuk memprediksi arah pilihannya, pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono memperoleh angka elektabilitas (48.1%), diikuti pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) (47.0%) dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto (4.9%). Data predictive model menunjukkan perolehan elektabilitas dua pasangan calon M. Ridwan Kamil – Suswono dan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) cukup kompetitif.
Ketiga. Prediksi rentang elektabilitas berdasarkan predictive model Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta dengan konsekuensi Margin of Eror (MoE) +- 3.1% elektabilitas pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono berkisar antara (45,0% – 51,2%), pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) berkisar (43,9% – 50,1), dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto berkisar antara (1,8% – 8,0%).